KUNINGAN, (PRLM).- Aktivitas belajar mengajar di kampus II Sekolah Menengah Kejuruan Al-Ihya Kuningan di Jalan Lapang Gintung, Desa Selajambe, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan, sudah empat hari terpaksa diliburkan. Pasalnya, sebagian besar fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar di seluruh ruangan lantai bawah gedung sekolah itu rusak parah, bahkan di antaranya lenyap tersapu luapan arus Sungai Cijolang. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana Kampus II SMK Al-Ihya Eyo Suhaya dan warga setempat menyebutkan, luapan sungai menerjang sekolah itu terjadi pada Selasa (18/2/2014) malam antara sekitar pukul 17.30 hingga pukul 21.00. "Dalam kurun waktu itu, lingkungan sekolah ini diliputi genangan air mengalir deras dengan ketinggian genangan rata-rata mencapai satu hingga dua meter," ujar Eyo Suhaya, yang sedang berada di lingkungan sekolah tersebut, Minggu (23/2/2014). Saking derasnya, satu bangunan semi permanen tempat pratikkum perbengkelan sepeda motor di sekolah itu berikut lima unit sepeda motor di dalamnya, lenyap terseret arus. "Kelima sepada motornya sehari kemudian kami temukan di hilir sungai dalam kondisi rusak parah," kata Eyo. Di balik itu, genangan arus air berbaur material terbawa hayut dari arah hulu, pada saat itu juga sempat membontang-banting berbagai sarana sekolah di setiap ruang lantai dasar sekolah tersebut. Akibatnya meubelair serta meja dan kursi di setiap ruangan, banyak yang rusak parah. Termasuk juga merusak barang-barang dan benda berharga yang ada di sekolah tersebut. Seperti di antaranya, 30 unit komputer di ruang laboratorium praktikum serta 15 unit komputer di ruang guru dan tata usaha, buku koleksi perpustakaan, serta berkas-berkas dokumen penting di ruang guru dan tata usaha. Dilihat dari kondisi kerusakannya, semua komputer, buku perpustakaan serta sebagian besar berkas-berkas dokumen terkena banjir di sekolahnya itu, tidak memungkinkan bisa dimanfaatkan kembali. Selain itu, kaca jendela di beberapa ruangan sekolah itu banyak yang pecah. Bahkan, di satu ruang kelas terdapat bagian dinding tembok bolong terjebol arus luapan sungai tersebut. Tidak hanya itu, dalam beberapa hari terakhir pascabanjir tersebut semua ruangan lantai bawah dan halaman sekolah itu, juga sempat dipenuhi endapan lumpur tebal dan sampah sisa genangan. "Oleh karena itu, sejak Rabu sampai Sabtu kemarin, aktivitas belajar mengajar di sekolah ini terpaksa kami liburkan dulu," kata Eyo, seraya menyatakan pihaknya merencanakan baru akan memulai kembali aktivitas tersebut pada Senin (24/2/2014) ini. Selain itu, luapan arus Cijolang malam itu juga menyapu habis satu rumah semi permanen berukurang sekitar 9 X 6 meter milik Dodi (30) serta warung kantin sekolah milik Aridi (35) yang berdiri di bagian belakang sekolah tersebut. "Masih beruntung, saat air datang menerjang rumahnya, Dodi bersama istri dan anak-anaknya masih sempat menyelamatkan diri naik dan berlindung di lantai dua sekolah ini," tutur Aridi, seraya menyebutkan seluruh perabotan rumah milik Dodi, maupun semua barang di dalam warung miliknya, tidak sempat terselamatkan. Di balik itu, luapan sungai di perbatasan wilayah Kabupaten Kuningan dengan Kabupaten Ciamis di sekitar Kecamatan Selajambe, pada malam itu juga menerjang areal persawahan dan kebun penduduk. Akibatnya, tanaman padi dan pepohonan milik penduduk Kuningan dan Ciamis di tepi sungai tersebut, banyak yang rusak berat dan hilang terbawa hanyut. Bahkan, menurut penduduk sekitar, luapan Cijolang pada malam itu juga sempat menyeret beberapa kandang berikut hewan ternak dan ikan pada kolam-kolam penduduk di dua wilayah kabupaten tersebut. Menyikapi bencana luapan sungai tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan bersama sejumlah pihak terkait, maupun dari pihak Pemkab Ciamis, termasuk dari pihak pengelola sungai tersebut, juga telah terjun melakukan pendataan serta upaya penanganan darurat. Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin, menyebutkan dilihat dari bekas luapan dan kerusakan yang ditimbulkannya, luapan Sungai Cijolang pada malam itu, terbilang sangat luar biasa. "Namun, berdasarkan hasil penulusuran kami dan laporan yang kami terima dari berbagai pihak terkait lainnya, bencana itu tidak sampai menelan korban jiwa manusia," ujar Agus Mauludin. Ia menambahkan, selain melakukan penelusuran dan pendatan, pihaknya juga mengirimkan bantuan logistik tanggap darurat untuk masyarakat korban bencana tersebut. Sementara itu, sebagaimana diberitakan, pascaterjadi hujan lebat berkepanjangan dengan curah hujan tinggi Selasa (18/2/2014) pekan kemarin, di Kabupaten Kuningan juga telah menimbulkan belasan titik kejadian longsor dan pergerakan tanah tersebar di delapan wilayah kecamatan. Beberapa titik longsor di antaranya sempat memutus total enam ruas jalan kabupaten. Longsor dan pergerakan tanah terpicu hujan Selasa pekan kemarin, juga telah merusak puluhan rumah serta mengancam ratusan rumah penduduk.(A-91/A-89)***
Aktivitas SMK Al-Ihya Selajambe Lumpuh Diterjang Luapan Sungai Cijolang
SMK Al-Ihya Selajambe
Agustus 12, 2025
KUNINGAN, (PRLM).- Aktivitas belajar mengajar di kampus II Sekolah Menengah Kejuruan Al-Ihya Kuningan di Jalan Lapang Gintung, Desa Selaj...